Lestarikan Kue Putu Ratteh Sambas Sebagai Ciri Khas Daerah


Kue putu ratteh merupakan kue yang terbuat dari padi ketan dan gula merah, kue putu ratteh sangat di gemari oleh masyarakat melayu sambas, provinsi Kalimantan barat dalam menyajikan kue putu ratteh saat lebaran idul fitri, idul adha dan hari besar islam 1 muharram.

"Kami setiap tahun selalu menghidangkan kue ratih dalam merayakan Lebaran," kata Halima (55) di Desa Limau, Kecamatan Teluk Keramat. Ia menjelaskan, kue ratih sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu oleh sebagian besar masyarakat Melayu di Sambas, dan selalu dihidangkan pada Perayaan Lebaran. "Untuk membuat kue ratih juga tidak terlalu sulit, cukup menyediakan padi dan gula kelapa atau gula tebu," ungkap ibu empat anak tersebut, seperti yang di lansir oleh www.republika.co.id, 27/06/2017.

Kue putu ratteh ini sejak tahun tahun 70’an sudah ada di kabupaten sambas, terutama di kecamatan Teluk keramat, Paloh dan Jawai.

Pembuatan kue putu ratteh ini memerlukan tenaga ahli, karena pembuatan kue putu ratteh ini tidak semudah membaut kue lapis. Memang pembuatan bahan kue putu ratteh ini tidak banyak hanya menggunakan tepung ratteh yang sudah di olah dan gula kelapa atau gula merah.

Selanjutnya pembauatan kue putu ratteh ini yang menjadi kendala adalah Terlalu lama prosesnya untuk menjadikan Ratteh yang sudah menjadi popcorn, lalu di pisahkan dengan padi yang tidak menjadi seperti popcorn. Setelah di pisahkan, barulah haluskan hingga menjadi tepung.

Mudahkan…….

Lanjut, balik ke pemasaran.
Pada tahun 2013 sampai sekarang ini omset penjualan kue putu ratteh ini terjual kurang lebih 3000 kue khusus untuk desa sungai kelambu kecamatan tebas saja.

Target orderan ini hanyalah sebatas musiman, pada saat menjelang hari raya idul fitri dan idul adha dan di pasarkan oleh padagang keliling bahkan penjualan secara online. 



Kue putu ratteh merupakan kue yang terbuat dari padi ketan dan gula merah, kue putu ratteh sangat di gemari oleh masyarakat melayu sambas, provinsi Kalimantan barat dalam menyajikan kue putu ratteh saat lebaran idul fitri, idul adha dan hari besar islam 1 muharram.

"Kami setiap tahun selalu menghidangkan kue ratih dalam merayakan Lebaran," kata Halima (55) di Desa Limau, Kecamatan Teluk Keramat. Ia menjelaskan, kue ratih sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu oleh sebagian besar masyarakat Melayu di Sambas, dan selalu dihidangkan pada Perayaan Lebaran. "Untuk membuat kue ratih juga tidak terlalu sulit, cukup menyediakan padi dan gula kelapa atau gula tebu," ungkap ibu empat anak tersebut, seperti yang di lansir oleh www.republika.co.id, 27/06/2017.

Kue putu ratteh ini sejak tahun tahun 70’an sudah ada di kabupaten sambas, terutama di kecamatan Teluk keramat, Paloh dan Jawai.

Pembuatan kue putu ratteh ini memerlukan tenaga ahli, karena pembuatan kue putu ratteh ini tidak semudah membaut kue lapis. Memang pembuatan bahan kue putu ratteh ini tidak banyak hanya menggunakan tepung ratteh yang sudah di olah dan gula kelapa atau gula merah.

Selanjutnya pembauatan kue putu ratteh ini yang menjadi kendala adalah Terlalu lama prosesnya untuk menjadikan Ratteh yang sudah menjadi popcorn, lalu di pisahkan dengan padi yang tidak menjadi seperti popcorn. Setelah di pisahkan, barulah haluskan hingga menjadi tepung.

Mudahkan…….

Lanjut, balik ke pemasaran.
Pada tahun 2013 sampai sekarang ini omset penjualan kue putu ratteh ini terjual kurang lebih 3000 kue khusus untuk desa sungai kelambu kecamatan tebas saja.

Target orderan ini hanyalah sebatas musiman, pada saat menjelang hari raya idul fitri dan idul adha dan di pasarkan oleh padagang keliling bahkan penjualan secara online. 


Komentar